Jumat, 21 September 2012

komunikasi interpersonal

1 PENDAHULUAN
Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka, sehingga memungkinkan pesertanya dapat menangkap reaksi yang ditimbulkan baik secara verbal ataupun non verbal. Hal ini yang sering menjadi permasalahan saat dua individu atau lebih yang memiliki kepribadian dan karakter berbeda saling melakukan interaksi, terkadang ada hal-hal yang ditimbulkan dan menjadikan situasi menjadi tidak nyaman.
kendala dalam berkomunikasi masih banyak, dan kepuasan berkomunikasi pun tidak dapat di rasakan anatara dua belah pihak yang melakukan komunikasi.

     2 PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.

3. TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

4 KEKUATAN DAN KELEMAHAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL


A.  Kekuatan Komunikasi Interpersonal :
1.      Komunikan dan komunikator dapat melihat bahasa nonverbal yang disampaikan oleh komunikan dan komunikator.
2.      Semua orang (yang tidak memiliki kekurangan tuna wicara) dapat melakukan komunikasi tatap muka tanpa harus memiliki pengetahuan khusus.
3. Bersifat tetap dan kaku yang memungkinkan terjadinya perjumpaan secara kontinyu atau berkelanjutan.
B.  Kelemahan Komunikasi Interpersonal :
1.      Harus dalam ruang dan waktu yang sama.
2.      Komunikan dan komunikator terbatas.
3.  Penyebaran informasi relatif lama karena menuntut kesamaan waktu antara komunikan dan komunikator.
Kekuatan dari komunikasi intrapersonal adalah sangat efektif, dimana kita bisa langsung melihat respon dari lawan bicara secara verbal maupun non verbal. Sehingga bila kita melihat respon atau umpan balik yang diberikan bersifat positif, maka pesan kita dapat diterima secara jelas oleh lawan bicara/komunikan dan kita pun dapat memberi respon balik serupa. Sedangkan bila umpan balik atau respon yang kita berikan sebagai komunikator itu bersifat negatif, maka kita harus memperbaiki cara penyampaian pesan yang dimaksud.
Sedangkan kelemahan dari komunikasi Interpersonal adalah tidak efisiennya waktu. Karena antara komunikator dan komunikan harus bertemu dalam tempat yang sama, dalam waktu yang sama. Mengapa diharuskan harus bertemu dalam tempat dan waktu yang sama? Dikarenakan untuk dapat melihat langsung respon atau umpan balik yang kita berikan. Walaupun dari komunikator sendiri harus menyesuaikan secara tempat dan waktu.









5 KESIMPULAN

Komunikasi interpersonal tatap muka ini mempunyai banyak kelebihan, kelebihannya adalah feedback antara komunikator dan komunikan akan diterima secara cepat dan dapat melihat pula reaksi yang menjadi komunikasi non verbal dari komunikan itu sendiri, terdapat kedekatan emosional karena intensitas dalam berkomunikasi, bisa mengurangi noise dalam berkomunikasi karena terjadi secara langsung dan bila ada gangguan langsung
bisa dikonfirmasi, dapat menyampaikan suatu pesan dengan hanya komunikasi non verbal tanpa komunikasi verbal, tidak memerlukan biaya dalam melakukannya karena dilakukan secara langsung dan continue sehingga mengobrol dalam jangka waktu yang lama tidak mengeluarkan biaya, emosi atau perasaan antara komunikator dan komunikan lebih terlibat dan mengurangi kebohongan karena mimik wajah akan terlihat langsung oleh lawan bicaranya.

Selain mempunyai kelebihan, komunikasi interpersonal tatap muka juga mempunyai kelemahan, yaitu : Mengenai efisiensi waktu, yang dimaksudkan disini adalah efisiensi waktu untuk bertemu. Setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing sehingga untuk melakukan komunikasi tatap muka diperlukan waktu yang tepat agar keduanya dapat bertemu dan melakukan komunikasi interpersonal tatap muka serta idak dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat yang berbeda karena jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga memerlukan media untuk menghubungkan antara satu sama lain agar dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka ini yang menjadi kendala adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas.


6 DAFTAR PUSTAKA
Haney, W. V. Communication and Organizational Behavior: Text and Cases, Homewood Illinois: Irwin, 1973
   Schutz, W. C. “The Interpersonal Underworld”. Science Behavior Book, 1966.
Redding, W. Charles. Communication Whitin the Organization. New York: Industrial Communication Council, Inc, 1972
  Wenburg J., dan W. Wilmot. The Personal Communication Process. New York: Wiley, 1973.
  http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pendahuluan%20komunikasi%20interpersonal&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCMQFjAB&url=http%3A%2F%2Fkuliahonlinekomunikasi.blogspot.com%2F2011%2F09%2Fkomunikasi-interpersonal-dalam-format.html&ei=8alZUOquLci3rAfT2IFI&usg=AFQjCNFyW-omvVLiNOgORh1pMvCq_ukD_Q

Minggu, 16 September 2012

KOMUNIKASI GIZI


PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Para ahli komunikasi menyatakan tentang definisi,unsure-unsur komunikasi,serta proses yang terjadi pada saat komunikasi seperti: calr hovlan,Philip kotler,laswell. Mengatakan agar program KIE berjalan sukses ada beberapa tahapan KIE yang perlu dilakukan yaitu perencanaan,implementasi dan evaluaasi.
Sampai saat ini gizi masih menjadi masalah di negara maju dan berkembang,salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi adalah dengan melaksanakan program KIE atau Komunikasi, Informasi Dan Edukasi  gizi. KIE gizi adalah suatu cara pemberian informasi atau pesan yang berkaitan dengan gizi dari seseorang atau intitusi kepada masyarakat sebagai penerima pesan melalui media tertentu .
DEFINISI KOMUNIKASI GIZI
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.
Komunikasi adalah: proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menibulkan efek tertentu (Lasswell)
Komunikasi gizi adalah factor penting dalam rangka perbaikan status gizi suatu masyarakat. Banyak program Komunikasi, Informasi Dan Edukasi  atau KIE yang telah dilaksanakan oleh pemerintah yang tujuannya adalah peningkatan status gizi. Untuk mencapai keberhasilan program KIE diperlukan tahapan – tahapan KIE yaitu perencanaan dan pemilihan strategi.

TUJUAN KOMUNIKASI GIZI
1.    Nutricional Objectives berbeda dalam masyarakat.
                 Tujuan utama program intervensi gizi adalah perbaikan nutrisi kelompok sasaran yang di ukur melalui indicator-indikator diet makanan, biokimia, antropometri, dan biofisik. Seluruh indicator ini menunjukkan status gizi yang  berbeda dalam masyarakat
2.    Educational Objectives
Tujuan khusus program pendidikan gizi adalah untuk memperoleh perubahan perilaku yang mempengaruhi status gizi.
3.    Communication Objectives
                 Agar program komunikasi berjalan efektif dan dapat mengubah perilaku , target sasaran harus di fokuskan pada isi pesan (terpapar dengan isi pesan) sehingga dapat mengingat pesan.
                  Tujuan akhir dari Komunikasi gizi adalah perubahan kebiasan perilaku yang mendukung terhadap peningkatan status gizi. Oleh karena itu, dalam perencanaan Komunikasi gizi perlu di ketahui kebiasaan-kebiasaan di masyarakat yang buruk tersebut.
FUNGSI KOMUNIKSI
1.   Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu tentang masalah gizi. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi lebih banyak melalui mass communication
2.  Mendidik masyarakat (Publik Education). Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi masalah gizi yang dapat mendidik serta menambah pengatahuan masyarakat tentang gizi dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi tentang masalah gizi dan juga pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara ahli gizi dengan klien, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.
3.     Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan oleh para ahli gizi. Misalnya mempengaruhi masayarkat agar makan mkanan yang bergizi, makan makan 4 sehat 5 sempurna sehingga, hidup sehat, diet yang sesuai agar tidak mengalami gizi buruk,dan gangguan kesehatan lainya. Komunikasi ini bisa dilakukan menggunakan selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4.    Menghibur masyarakat(Publik Entertainment). Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

Konsep Komunikasi Gizi

            Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kegiatan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Ada beberapa pengertian mengenai komunikasi yang dikemukakan para ahli.
Menurut Aristoteles (384 – 322 SM) unsur yang terpenting dalam proses komunikasi adalah si pemberita, isi berita dan sipenerima. Harold Koont dan Cyril O”Donell mengemukakan pengertian komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak. Tetapi informasi yang ditransfer tentunya harus dimengerti oleh penerima. Sedangkan Taylor (1993) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.
A.    Komponen Komunikasi
      Muhammad (1989) mengemukakan bahwa komponen dasar komunikasi ada lima yaitu :
                        1).Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirimkan pesan. Dalam komunikasi, pengirim pesan disebut juga dengan komunikator. Dari komunikator pesan dan informasi dikirimkan kepada penerima pesan nantinya.
                       2). Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirim kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Verbal merupakan pesan yang menggunakan kata-kata seperti percakapan, surat, majalah dan sebagainya. Pesan nonverbal merupakan pesan yang berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi wajah dan nada suara.
3). Saluran
                               Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim kepada penerima. Saluran ini dapat berupa buku, radio, film, iagonal dan yang paling pokok adalah gelombang suara dan cahaya.
4). Penerima pesan
 Penerima pesan adalah individu atau orang yang menganalisis dan menginterpetasikan pesan yang diterimanya. Dalam komunikasi penerima pesan ini disebut juga komunikan.                      
5). Balikan
Balikan adalah respon dari penerima pesan(komunikan) terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan oleh pengirim pesan(komunikator). Adanya balikan ini memungkinkan bagi       komunikator untuk mengetahui apakah komunikan telah menginterpretasikan pesan yang dikirim, sesuai dengan yang dimaksudkan.
B.     Pola Komunikasi
Menurut Purwanto (2002), “ secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan  ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel)
Lebih lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
1)Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah merupakan pemindahan informasi dari atasan atau pimpinan kepada bawahan atau pengikut. Aliran komunikasi ini umumnya terakit dengan tanggung jawab pimpinan dalam organisasi.
2)Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah keatas merupakan pemindahan informasi dari bawahan atau pengikut kepada atasan atau pimpinan. Komunikasi ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja, penyampaian aspirasi dan sebagainya.
3)Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, komunikasi dilakukan untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian lain yang sederajat.
4)Komunikasi iagonal
 Komunikasi iagonal merupakan komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level organisasi yang berbeda). Biasanya komunikasi ini terjadi pada organisasi yang berskala besar.
5)Komunikasi Efektif
komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dikasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”.
KESIMPULAN
1.    Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menibulkan efek tertentu
2.   Komunikasi gizi bertujuan untuk memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan, Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide/pendapat, Mengubah sikap, perilaku & perbuatan.
3. Komunikasi Gizi merupakan alat penting yang dapat dijadikan sebagai media atau penghubung antara orang-orang yang bergerak dalam bidang Gizi dan masyarakat  untuk saling bertukar informasi. Oleh karena itu komunikasi sangat penting untuk merubah sikap atau prilaku masyarakat untuk hidup sehat.
4.  Komponen dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan balikan.
5.  Berfungsi juga sebagai komunikasi sosial, ekspresif, ritual dan instrumental
DAFTAR PUSTAKA

Suntoso Agus, 2011, Komunikasi Informasi Dan Edukasi Gizi:Info Kesehatan, [online], (http://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-gizi.html, diakses tanggal 16 september 2012)

Sulastomo Ricky, 2010,Funasi dan Tujuan Komunikasi: Ilmu Komunikasi, [online], (http://sulastomo.blogspot.com/2010/12/fungsi-dan-tujuan-komunikasi.html, diakses tanggal 16 september 2012)

Firzal Yusrizal, 2009, Konsep Dasar Komunikasi: Yusrizalfirzal, [online], (https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2009/11/28/konsep-dasar-komunikasi/, diakses tanggal 16 februari 2012)

Kurnia Ahmad, 2010, Fungsi Komunikasi: Manajemen Komunikasi, [online], (http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/02/fungsi-komunikasi.html, diakses tanggal 16 september  2012

Sumber: Agus, susanto., 2011, Komunikasi Infomasi dan Edukasi Gizi( http://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-gizi.html, diaskes tanggal Senin, 17 Oktober 2011 )

KOMUNIKASI GIZI


PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Para ahli komunikasi menyatakan tentang definisi,unsure-unsur komunikasi,serta proses yang terjadi pada saat komunikasi seperti: calr hovlan,Philip kotler,laswell. Mengatakan agar program KIE berjalan sukses ada beberapa tahapan KIE yang perlu dilakukan yaitu perencanaan,implementasi dan evaluaasi.
Sampai saat ini gizi masih menjadi masalah di negara maju dan berkembang,salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi adalah dengan melaksanakan program KIE atau Komunikasi, Informasi Dan Edukasi  gizi. KIE gizi adalah suatu cara pemberian informasi atau pesan yang berkaitan dengan gizi dari seseorang atau intitusi kepada masyarakat sebagai penerima pesan melalui media tertentu .
DEFINISI KOMUNIKASI GIZI
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.
Komunikasi adalah: proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menibulkan efek tertentu (Lasswell)
Komunikasi gizi adalah factor penting dalam rangka perbaikan status gizi suatu masyarakat. Banyak program Komunikasi, Informasi Dan Edukasi  atau KIE yang telah dilaksanakan oleh pemerintah yang tujuannya adalah peningkatan status gizi. Untuk mencapai keberhasilan program KIE diperlukan tahapan – tahapan KIE yaitu perencanaan dan pemilihan strategi.

TUJUAN KOMUNIKASI GIZI
1.    Nutricional Objectives berbeda dalam masyarakat.
                 Tujuan utama program intervensi gizi adalah perbaikan nutrisi kelompok sasaran yang di ukur melalui indicator-indikator diet makanan, biokimia, antropometri, dan biofisik. Seluruh indicator ini menunjukkan status gizi yang  berbeda dalam masyarakat
2.    Educational Objectives
Tujuan khusus program pendidikan gizi adalah untuk memperoleh perubahan perilaku yang mempengaruhi status gizi.
3.    Communication Objectives
                 Agar program komunikasi berjalan efektif dan dapat mengubah perilaku , target sasaran harus di fokuskan pada isi pesan (terpapar dengan isi pesan) sehingga dapat mengingat pesan.
                  Tujuan akhir dari Komunikasi gizi adalah perubahan kebiasan perilaku yang mendukung terhadap peningkatan status gizi. Oleh karena itu, dalam perencanaan Komunikasi gizi perlu di ketahui kebiasaan-kebiasaan di masyarakat yang buruk tersebut.
FUNGSI KOMUNIKSI
1.   Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu tentang masalah gizi. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi lebih banyak melalui mass communication
2.  Mendidik masyarakat (Publik Education). Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi masalah gizi yang dapat mendidik serta menambah pengatahuan masyarakat tentang gizi dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi tentang masalah gizi dan juga pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara ahli gizi dengan klien, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.
3.     Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan oleh para ahli gizi. Misalnya mempengaruhi masayarkat agar makan mkanan yang bergizi, makan makan 4 sehat 5 sempurna sehingga, hidup sehat, diet yang sesuai agar tidak mengalami gizi buruk,dan gangguan kesehatan lainya. Komunikasi ini bisa dilakukan menggunakan selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4.    Menghibur masyarakat(Publik Entertainment). Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

Konsep Komunikasi Gizi

            Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kegiatan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Ada beberapa pengertian mengenai komunikasi yang dikemukakan para ahli.
Menurut Aristoteles (384 – 322 SM) unsur yang terpenting dalam proses komunikasi adalah si pemberita, isi berita dan sipenerima. Harold Koont dan Cyril O”Donell mengemukakan pengertian komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak. Tetapi informasi yang ditransfer tentunya harus dimengerti oleh penerima. Sedangkan Taylor (1993) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.
A.    Komponen Komunikasi
      Muhammad (1989) mengemukakan bahwa komponen dasar komunikasi ada lima yaitu :
                        1).Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirimkan pesan. Dalam komunikasi, pengirim pesan disebut juga dengan komunikator. Dari komunikator pesan dan informasi dikirimkan kepada penerima pesan nantinya.
                       2). Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirim kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Verbal merupakan pesan yang menggunakan kata-kata seperti percakapan, surat, majalah dan sebagainya. Pesan nonverbal merupakan pesan yang berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi wajah dan nada suara.
3). Saluran
                               Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim kepada penerima. Saluran ini dapat berupa buku, radio, film, iagonal dan yang paling pokok adalah gelombang suara dan cahaya.
4). Penerima pesan
 Penerima pesan adalah individu atau orang yang menganalisis dan menginterpetasikan pesan yang diterimanya. Dalam komunikasi penerima pesan ini disebut juga komunikan.                      
5). Balikan
Balikan adalah respon dari penerima pesan(komunikan) terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan oleh pengirim pesan(komunikator). Adanya balikan ini memungkinkan bagi       komunikator untuk mengetahui apakah komunikan telah menginterpretasikan pesan yang dikirim, sesuai dengan yang dimaksudkan.
B.     Pola Komunikasi
Menurut Purwanto (2002), “ secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan  ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel)
Lebih lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
1)Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah merupakan pemindahan informasi dari atasan atau pimpinan kepada bawahan atau pengikut. Aliran komunikasi ini umumnya terakit dengan tanggung jawab pimpinan dalam organisasi.
2)Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah keatas merupakan pemindahan informasi dari bawahan atau pengikut kepada atasan atau pimpinan. Komunikasi ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja, penyampaian aspirasi dan sebagainya.
3)Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, komunikasi dilakukan untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian lain yang sederajat.
4)Komunikasi iagonal
 Komunikasi iagonal merupakan komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level organisasi yang berbeda). Biasanya komunikasi ini terjadi pada organisasi yang berskala besar.
5)Komunikasi Efektif
komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dikasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”.
KESIMPULAN
1.    Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menibulkan efek tertentu
2.   Komunikasi gizi bertujuan untuk memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan, Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide/pendapat, Mengubah sikap, perilaku & perbuatan.
3. Komunikasi Gizi merupakan alat penting yang dapat dijadikan sebagai media atau penghubung antara orang-orang yang bergerak dalam bidang Gizi dan masyarakat  untuk saling bertukar informasi. Oleh karena itu komunikasi sangat penting untuk merubah sikap atau prilaku masyarakat untuk hidup sehat.
4.  Komponen dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan balikan.
5.  Berfungsi juga sebagai komunikasi sosial, ekspresif, ritual dan instrumental
DAFTAR PUSTAKA

Suntoso Agus, 2011, Komunikasi Informasi Dan Edukasi Gizi:Info Kesehatan, [online], (http://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-gizi.html, diakses tanggal 16 september 2012)

Sulastomo Ricky, 2010,Funasi dan Tujuan Komunikasi: Ilmu Komunikasi, [online], (http://sulastomo.blogspot.com/2010/12/fungsi-dan-tujuan-komunikasi.html, diakses tanggal 16 september 2012)

Firzal Yusrizal, 2009, Konsep Dasar Komunikasi: Yusrizalfirzal, [online], (https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2009/11/28/konsep-dasar-komunikasi/, diakses tanggal 16 februari 2012)

Kurnia Ahmad, 2010, Fungsi Komunikasi: Manajemen Komunikasi, [online], (http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/02/fungsi-komunikasi.html, diakses tanggal 16 september  2012

Sumber: Agus, susanto., 2011, Komunikasi Infomasi dan Edukasi Gizi( http://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-gizi.html, diaskes tanggal Senin, 17 Oktober 2011 )